Haii, sorry lama ga nulis di blog. Selama gabung
jadi timnya Mbak Maya bakalan sering nulis kok. Jadi ceritanya nih selama
beberapa bulan ke depan aku ikutan program internship buat jadi blogger di
kaskus sama 4 teman yang lain. Terus kalo ada seminar-seminar yang pembicaranya
Mbak Maya aku ikut dan bagi-bagi tugas sama 4 temanku itu. Ada yang kebagian
nulis blog, live tweet, dan fotografer. Selama ini enjoy aja sih, banyak dapat
pengalaman baru dan belajar banyak banget. Terus bisa ikutan acara seminar
gratis lagi, kan lumayan. Hehe. Btw, sebelum ngomong panjang-lebar, uda pada
tau Mbak Maya belum? Wah parah deh kalo ga tau. Beliau itu penulis buku “Career
First” yang juga punya pengalaman kerja di IBM dan Micosoft, sekarang jadi
General Manager di Gunung Sewu Group. Buat lebih jelasnya, yuk langsung aja intip
profilnya disini.
Poster Seminar YOT di STAN
|
Sabtu tanggal 25 kemarin aku ikutan acaranya YOT (Young on Top) Catalyst tentang
“Leading with Integrity” di STAN. Lumayan banyak pesertanya, ada 481 orang. Kebanyakan
anak-anak STAN jurusan pajak sih yang ikut. Kalo diliat dari temanya, berasa
berat ya. Tentang integritas. Setauku integritas itu ya tentang kejujuran,
pokoknya jujur biar hasil melakukan apapun itu maksimal. Nah, waktu dengerin seminarnya
Mbak Maya di acara itu, ada yang menarik tentang integritas mulai dari artinya
sampe contoh-contohnya. Baca sharingku berikut ya.
“Acting with honesty – Doing the right thing even when nobody is watching” – C.S. Lewis
Kalimatnya simpel tapi langsung ngena gitu rasanya. Menurutku, lumayan
susah itu ngelakuinnya. Ga bisa dipungkiri, kebanyakan orang suka dipuji dan
nganggap pujian itu sebagai reward selesai ngelakuin something. Apalagi aku yang
agak gila pujian haha. Bercanda lah, cuma buat some cases aja. Ga semua yang aku lakuin minta dipuji orang lain
kok.
Kalo ngomongin contoh nih, Mbak Maya sempat bilang keteguhan buat tidak menyontek
itu contoh paling sederhana dari integritas. Ini biasanya berlaku buat mereka
yang ga punya cukup rasa percaya diri dan ambisius buat dapat nilai bagus. Alhasil,
terbentuk curiosity buat tau jawaban teman, tengok kanan kiri atau bahkan buka
buku. Sebenarnya menyontek itu salah satu bentuk kreativitas lho dan butuh
keahlian. Semakin sering seseorang menyontek, semakin mahir dia buat copy paste
jawaban teman. Tapi ini contoh buruk yang akan membentuk kepribadian kita
menjadi orang yang tidak kredibel atau tidak bisa dipercaya untuk menyelesaikan
proyek tertentu.
Mbak Maya lagi presentasi di
depan 481 peserta
|
Kalo merefleksikan dari pengalamnnya Mbak Maya, aku salut deh. Beliau sudah
belajar tentang integritas dari kecil. Sewaktu SD pun beliau ga pernah nyontek,
hingga lulus kuliah juga tetap bebas dari perilaku menyontek. Padahal ujian itu
godaannya besar banget, apalagi buat masa-masa SD-SMP. Masa-masa labil. Contekan
tuh dimana-mana, banyak yang nawarin dan peluang sangat mendukung. Tapi
disitulah kadar integritas seseorang diuji. Dan Mbak Maya merupakan salah satu
orang yang sukses dari ujian integritas level masa sekolah.
Mbak Maya meyakini bahwa 80% kesuksesan seseorang ditentukan oleh
persiapan. Makanya sejak SD beliau selalu berusaha untuk mempersiapkan
ujian dengan baik; mulai dari mencicil belajar tiap bidang studi dari jauh-jauh
hari sebelum ujian dan menghindari sks (sistem kebut semalam) tiap kali bikin
tugas. Dengan persiapan yang matang tersebut Mbak Maya bisa lulus ujian dengan hanya
mengandalkan kemampuannya sendiri, tanpa pernah copy paste jawaban
teman-temannya. Alhasil, kebiasaan yang mulai dipupuk sejak SD itu dibawa
sampai ke dunia kerja; beliau menjadi pribadi yang disiplin dan memegang teguh
integritas dalam pencapaian kesuksesan berkariernya.
Hal yang perlu kita pelajari dari pribadi Mbak Maya adalah kita harus
membiasakan diri untuk selalu berperilaku jujur dimulai sejak dini. Selama kita
mau, kita tentu berpeluang untuk menyontek saat ujian sekolah. Tapi coba
bayangkan waktu tes kerja entah itu tes psikologi atau logika, siapa yang mau
bantu? Menyontek sih masih ujian integritas yang sangat sederhana, ujian
integritasnya di dunia kerja akan jauh lebih sulit. Apalagi waktu ngomongin masalah
politik kantor. Duh, ga akan ada habisnya. Jadi, kalo menyontek aja masih
sering kita lakukan, itu artinya kita belum lulus ujian integritas di level
yang paling bawah. Gimana mau maju dan lulus di level ujian integritas
selanjutnya? Mari kita renungkan!
Lalu, sebenarnya apa sih hubungan integritas sama karier? Jadi integritas
itu penting buat menentukan long-term success karier kita. Banyak kejadian
orang yang sukses mendadak, jadi manajer karena pake cara negatif misal kiss
ass (menjilat) dan backstab (menusuk dari belakang/berkhianat). Tipe kesuksesan
yang instan kaya gitu biasanya ga akan bertahan lama. Mereka yang memilih
sukses dengan cara negatif akan terseleksi sama lingkungan dengan sendirinya
karena dia sebenarnya belum pantas dan tidak cukup kompeten untuk mengisi
jabatan tinggi tertentu.
Daripada kita ngikutin cara-cara negatif itu, mending simak tips meraih
long-term success yang dikasi Mbak Maya waktu seminar kemarin. Chekidot!
Serius tapi kece: Mbak Maya lagi
menyampaikan materi seminarnya
|
1.
Belief
Belief disini bukan berarti kepercayaan yang lebih merujuk ke agama ya.
Tapi maksudnya prinsip atau idealisme kita. Dalam hidup, prinsip jadi sangat
penting sebagai dasar melakukan apapun. Bahkan bisa dijadikan rules pribadi dalam
melakukan aktivitas sehari-hari. Dan belief ini harus mulai kita biasakan sejak
kecil sehingga orangtua punya peran penting dalam memupuk prinsip tersebut.
Contohnya, waktu aku kecil orangtua selalu bilang, “Jangan pernah takut pergi
sendirian selama kita masih punya mulut untuk bertanya kepada orang lain.” Nasihat
ini selalu kupegang sampai sekarang sehingga aku terbentuk menjadi pribadi yang
cukup mandiri, ga selalu minta ditemani orang lain saat mau bepergian
kemanapun. Dengan kata lain, aku memegang teguh prinsip keberanian dalam hidup.
Tentu orangtua kita berbeda dalam mengajarkan belief ini. Tapi apapun nasihat
mereka, asal baik, jangan ragu-ragu untuk diterapkan ya.
2.
Goals
Manusia yang ga punya goals itu kayak zombie deh. Kerjaannya Cuma
lontang-lantung ga jelas cari mangsa, kalo uda kenyang ya uda deh ga ada
kegiatan lain. Paling nunggu lapar lagi, terus cari mangsa lagi. Gitu aja
hidupnya, hanya bertujuan untuk cari kekenyangan. Bosan kan ya? Begitu juga
orang yang ga punya goals dalam hidup. Goals itu sangat penting sebagai driver
hidup kita. Selama kita punya goal, kita akan bisa menentukan target-target
setiap harinya buat mencapai goal itu. Kitapun akan termotivasi untuk selalu melakukan
hal positif yang mendekatkan kita pada goal itu sendiri.
Contoh sederhananya saat aku pengen menang lomba speech di kompetisi
tertentu. Keinginan itu memotivasiku buat belajar bahasa Inggris secara
otodidak setiap harinya. Terus tiap kali ada tugas presentasi di kelas aku
mempersiapkannya dengan matang biar bisa menyampaikan presentasi layaknya orang
yang uda profesional. Dan nonton video youtube, latihan sama lecturer, atau
nonton film buat melatih skill speech ku. Jadi ada target-target tertentu
disertai timeline untuk mencapai goalku itu. Alhasil, apapun yang aku lakukan
jadi lebih terarah dan jelas. Dengan persiapan-persiapan itu tentu akan
mendekatkanku untuk mencapai goalku, yaitu menang dalam lomba speech. Tentu
kita punya goal masing-masing bukan? Jadi mari tentukan steps untuk meraihnya.
Senyum semangat: Mbak Maya lagi
nerima kenang-kenangan dari pihak YOT Catalyst
|
3. Surrounding
Jangan sampe jadi individualis ye? Sharing is caring loh, pada setuju kan?
Ga usah sungkan untuk berbagi dan perhatian sama lingkungan sekitar. Kita itu makhluk
sosial, ga bakalan bisa hidup sendiri. Senengnya aku mulai termotivasi buat peduli
sesama sejak SMA. Waktu itu ada program Community Service yang jadi program
wajib di sekolah. Jadi berasa ada tuntutan gitu saat ngelakuinnya. Pas
community service banyak banget kegiatan yang aku lakukan, mulai dari ngajar
pelajaran anak SD, mengolah sampah organik jadi kompos, ngajarin tari
tradisional anak MI, dan bersosialisasi langsung sama pengamen jalanan di Kota
Malang.
Awalnya berasa beban sih, tapi ujung-ujungnya malah bikin nagih. Mulai dari
awal kuliah pun aku terus ngelakuin community service ini. Sekarang aku jadi
tutor buat anak-anak pemulung di daerah sekitar tempat kos. Aku ngajar
pelajaran seperti waktu SMA dulu, terus ngajarin keterampilan, ngarahin mereka
biar punya confidence meski berasal dari keluarga pemulung, dan memupuk
nilai-nilai religius terutama Islam. Jadi aku gabung sama komunitas volunteer
gitu, namanya Madani Community.
Mungkin sebagian besar orang merasa susah buat mengedukasi anak-anak
pemulung karena lingkungan bahkan mindset orangtua merekapun sulit diubah.
Sebagian besar dari pemulung-pemulung itu berpikir bahwa kekurangan finansial adalah takdir yang
sangat sulit diubah. Tapi ga ada salahnya kok buat mendidik anak-anak mereka
biar ga punya mindset yang sama. Jujur, memang susah ngelakuinnya dan ga ada
satu orang pun yang bisa menjamin 100% anak pemulung akan hidup lebih baik
daripada orangtuanya. Tapi kalo buat aku sendiri, selama ada celah buat mengedukasi
anak-anak tersebut kita harus mendidik mereka. Kan ga da yang tau kalo salah
satu dari anak pemulung itu akan lebih sukses dari kita di masa depan. Maksudnya,
jangan pernah sia-siakan kesempatan untuk berbagi dengan orang lain di sekitar
kita. Meski saat ini kita terlihat sangatlah tidak membutuhkan mereka, tapi
ingat! Selama kita hidup akan selalu ada kemungkinan bahwa suatu saat kita akan
membutuhkan bantuan mereka.
4.
Remember: No Short Cut!
Banyak yang bilang, nikmati proses bukan hanya fokus pada hasil. Selama
kita ambisius sama hasil, perjuangan ga akan ada artinya. Coba kalau
ditakdirkan gagal, bisa ngebayangin ga apa yang bakalan kita lakukan? Stres
berat mungkin atau malah suicide. Idiih.. jangan sampe lah ya.
Jadi di poin ini yang perlu kita ingat adalah there is no shortcut for success. Kalo
suksesnya instan, apalagi pake cara-cara yang negatif pasti ga akan bertahan
lama kok karena kredibilitas orang yang kaya gitu sebenarnya NOL. Makanya ga
perlu fokus mikirin orang lain, dibuat sibuk mikirin karier pribadi aja. Pokoknya
harus PEDE sama kemampuan diri sendiri. Selama kita terus iri, fokus kita akan
terbuang percuma dan ga akan menghasilkan apapun termasuk buat ngembangin
potensi diri sendiri. Bener kata Mbak Maya, ga perlu sibuk mikirin orang lain tapi fokus saja pada diri sendiri. Soalnya emang ga akan ada habisnya kalo mikirin orang
lain terus. Cuma buang-buang waktu aja. Jadi, yuk fokus sama diri sendiri. Tapi
jangan sampe terlalu fokus dan ga peduli sama lingkungan sekitar loh ya. Harus
tetap peka sama sekitar kita. Yang penting buat masalah karier, selama yang
kita lakuin benar dan sesuai aturan, maju aja terus jangan sampe tergoyah.
Semangat! Yuk sama-sama belajar buat jadi orang yang punya integritas tinggi!
Itu aku sama my beloved team
lagi foto sama Mbak Maya hehe
|
"Integrity is a choice. It is consistently choosing the purity of truth over popularity" –
Byrd Bagget
Sekian dulu sharingnya. Makasi ya uda mau baca. See you!
No comments:
Post a Comment