Wednesday, September 17, 2014

Dream to be globally minded

Finally, the time has gone. Kesempatanku buat ke APU benar-benar hilang tahun ini. Pundi-pundi kisah, air mata, kenangan, dan keringat masih sangatlah membekas. Sampai sekarangpun masih sangatlah sakit rasanya saat ingat betapa berharganya APU bagiku. Bahkan, setiap hari aku tak berhenti berimajinasi tentang kehidupanku selanjutnya disana. Aku memang seorang wanita yang sangat mencintai dunia global. Aku sangat tertarik dengan orang asing. Meski mereka sudah tak asing lagi untuk kutemui di Indonesia, tapi tetap.. aku ingin mereka dalam skala yang lebih besar.

Temanku sagat beruntung. Mungkin itu karena restu dari orangtua dan semua orang yang selama ini baik kepadanya. Dia memang orang yang sangat berbeda denganku. Dia lebih humble, down to earth, dan sosok pemimpin yang baik. Sedangkan aku selalu acuh dengan sekitarku. 150 siswa di asrama Sampoerna Academy saja tidak semua kukenal dengan baik.

When I come back to the reality, inilah saatnya aku menyusun kembali semuanya dari awal. Di USBI lah sekarang aku memantapkan hati. Semua target di angan harus jadi realitas. Aku lelah saat harus menemui mimpi yang jatuh kerena hal sepele. Aku lelah menangis saat harus rela melepas mimpi di genggaman ini. Aku lelah dianggap rendah.


Suatu saat nanti, aku pasti berkesempatan ke luar negeri.

No comments:

Post a Comment